Pengertian Penciler, Orang yang mendapatkan honor besar dari marvell.
PENCILER
Sebuah penciller (atau penciler ) adalah kolaborasi seniman yang bekerja di pembuatan buku komik , novel grafis , dan bentuk-bentuk seni yang sama visual, dengan fokus pada ilustrasi pensil primer, maka istilah "penciller".
-. Orang Indonesia yang mendapat honor besar dari Marvel
1.Sunny Gho merupakan colourist pertama asal Indonesia yang bergabung di Marvel. Tapi, ia enggak pernah merasa menjadi yang membukakan pintu gerbang bagi marvel artist asal Indonesia lainnya. Baginya, pintu gerbang untuk bergabung bersama marvel itu selalu terbuka sebenarnya. Civil War 2, Star Wars, dan Secret Impire adalah beberapa proyek yang sudah ia garap bersama Marvel. Proyek yang paling bersejarah baginya adalah ketika ia mewarnai bagian dari spiderman mati. Bukan pekerjaan namanya kalau enggak ada tantangannya girls. Sunny juga kerap merasakan kesulitan- kesulitan saat bekerja bareng marvel. Ia mengaku, jam tidur paginya jadi enggak tenang karena menunggu hasil karyanya itu disetujui atau harus ia revisi lagi.
“Saya juga kadang menjadi ujung penyelesaian
karya. Saya harus nunggu hasil gambar dari illustrator
dulu, baru bisa
diwarnai. Jadi kalau illustratornya lewat deadline, waktu yang saya punya buat
selesaiin warna juga semakin sempit, ya, risiko,” katanya sambil tertawa.
2.Ardian Syaf (31), sosok komikus yang rendah hati ini memilih tinggal di
kampung halamannya di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulung Agung, bersama
istri dan seorang anaknya. Dari kampung halamannya, karya Aan, sapaan akrabnya,
mampu menembus dunia. Bahkan, ia disodori kontrak eksklusif sebagai penciller
oleh penerbit raksasa
Amerika, DC Comics.
Artinya, ia tidak boleh
membuat ilustrasi selain di DC Comics.
Tentu, Aan tidak
meraih semua itu dengan gampang. Lulus kuliah tahun 2004 dari jurusan Desain Komunikasi
Visual, Universitas Negeri Malang, ia sempat bekerja sebagai tukang layout dan
ilustrator sebuah penerbitan.
“Sejak tahun
2005, saya mulai melamar untuk menjadi ilustrator penerbit dunia. Caranya, saya
memasang lamaran pekerjaan untuk menjadi ilustrator di berbagai web, dengan
dilengkapi ilustrasi terbaik karya saya. Namun, lama sekali tidak mendapat
order. Paling hanya order untuk membuat komik tanpa imbalan. Meski begitu,
tetap saya kerjakan, sambil mengasah kemampuan
menggambar,” kata Ardian.
Pelan-pelan Ardian mulai mendapat order kecil-kecilan.
“Awalnya,
per halaman dibayar 25 dolar. Itu pun komik pendek 8 halaman. Selama dua
tahunan, saya hidup dari order-order kecil. Saya yang waktu itu sudah menikah,
sempat putus asa. Sempat ingin bekerja di kota besar,” jelasnya.
Sikap Profesional
Kemudian Aan
mendapat informasi dari Ketty, seorang penulis Irlandia, bahwa sebuah penerbit
di Amerika tengah mencari ilustrator komik untuk projek komik berjudul “Dresden
Files”. Ia segera memasukkan lamaran dengan melampirkan karya terbaiknya.
“Esoknya saya
langsung dapat jawaban. “Selamat Anda akan kami kontrak.,” Bahkan, saya dapat
kontrak eksklusif dari penerbit Dabel Brother di AS dalam jangka waktu
tertentu. Total saya mengerjakan sekitar 12 jilid, masing-masing setebal 22
halaman. Satu jilid, saya kerjakan selama sebulan. Hitungannya, satu hari satu
halaman. Honor per halaman 100 dolar,” kata Aan, seraya mengatakan komiknya
terbit tahun 2008.
Menjadi ilustrator untuk penerbit asing,
menurut Aan, butuh sikap profesional.
“Mereka disiplin soal waktu,” tambah Aan.
Dalam sehari, Aan mesti menyelesaikan satu halaman. Aan
mengaku menyelesaikan satu halaman per hari bukan pekerjaan berat karena naskah
yang ditulis oleh Mark Powers, konsep gambar yang harus dibuatnya cukup rinci.
“Dari deskripsi yang ditulis sang penulis, saya
memindahkannya ke dalam bahasa gambar. Ternyata,
mereka suka dengan karakter gambar saya,” kata Aan.
Semakin lama,
gambar Aan makin matang. Apalagi, ia sangat menikmati pekerjaannya. Projek
pertama ini pun sanggup ia selesaikan dengan baik. Aan cukup berbangga ketika
mendapat kabar, Dresden Files masuk peringkat keempat komik terlaris bahkan
masuk nominasi penghargaan komik di AS. Otomatis nama Ardian ikut terangkat.
“Sayang, penerbit Dabel Brother, akhirnya bangkrut.”
Meski begitu,
Ardian Syaf sudah menancapkan taring sebagai ilustrator mumpuni. Katanya,
penerbit komik dunia itu tampaknya luas, tapi sesungguhnya sempit. Seorang
ilustrator yang bagus di satu penerbit, akan, gampang dikenali penerbit lain.
Itulah yang dialami Aan. Lepas dari Dabel Brother, Aan diajak bergabung oleh
sebuah agency yang berkedudukan di Spanyol.
Agency tersebut
menawarkan gambar Aan pada penerbit di Amerika. Hasilnya tak tanggung-
tanggung, Aan mendapat kontrak dari Marvel. Ia mengerjakan komik superhero
X-Men. “Saya enggak menyangka bisa bekerja di sebuah penerbit besar.”
Selanjutnya, ia dapat tawaran dari DC Comics. Ia menggarap JLA danTitans. Ia juga menggarap komik Superman, Batman, Green Lantern, Aquaman, superhero legendaris dunia.
Honor yang ia terima berkisar antara 200-350 dolar AS, Ia juga mendapat kontrak kerja eksklusif selama dua tahun dengan bayaran 235 dolar per halaman. “Tahun ini kontrak berakhir. Saya harap sih, nanti akan dikontrak kembali.”
Sebenarnya Aan
sering diminta penerbit untuk menghadiri event komik di AS. Di sana, acara
komik memang diselenggarakan tahunan. Biasanya, menghadirkan para kreator untuk
keperluan launching komik atau book signing. Tahun lalu, Aan sebenarnya juga
diundang ke Afrika Selatan untuk acara
komik
internasional. Uniknya, Aan tak pernah memenuhi undangan. “Saya lebih suka
tinggal di desa,” ujarnya tenang. Ketika kontrak eksklusifnya berakhir, ia
membuat komik lokal.
Pertanyaan
Carilah karakter
unggulan dan faktor keteladanan tokoh diatas
Komentar
Posting Komentar